Mencintaiku itu mudah. Jangan membuatku kembali patah.
Mencintaiku
itu mudah. Aku hanya perlu bahagia. Bahagia yang seperti apa? Kurasa
sama seperti bahagia yang orang lain inginkan. Aku tidak pernah
repot-repot menyusun daftar kebahagiaan. Kurasa Tuhan lebih pandai
melakukannya untukku.
Mencintaiku
itu mudah. Aku hanya tidak ingin dibohongi. Bohong yang seperti apa?
Kurasa sama seperti kebohongan yang tidak diinginkan orang lain. Aku
tidak pernah mau menyibukkan diri dengan memikirkannya. Kamu tau, air
mataku butuh 'kesedihan' selain dari penghianatan.
Mencintaiku
itu mudah. Aku hanya ingin kau menyayangi aku dengan baik. Sayang yang
seperti apa? Kurasa sama seperti sayang ayah pada anak perempuannya.
Sayang yang menjaga. Sayang yang mengajarkan kedewasaan. Aku tidak
pernah mau memberatkanmu dengan sayang yang mesti mengalah. Cinta yang
mengalah, suatu hari akan kalah.
Mencintaiku
itu mudah. Aku hanya ingin hidup yang sederhana. Sederhana yang seperti
apa? Kurasa sesederhana kata 'sederhana'. Hidup yang membuat langkahmu
ringan terjangkah. Seringan kamu menggandeng tanganku ketika kita
berjalan. Seringan gelembung sabun yang ditiupkan anak-anak kita kelak.
Aku tidak ingin membuatmu menjadi rumit hanya karena sebuah kemeja kerja
yang tak rapih kusetrika.
Mencintaiku
itu mudah. Jangan membuatku kembali patah. Patah yang seperti apa?
Yang seperti ini. Harapan yang sedang kutuliskan kembali setelah kamu
benar-benar menghilang pergi.
Mencintaiku itu mudah. Kembalilah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar