bukan sekedar tulisan,tapi perasaan yang ingin ku beritahukan kepadamu,terselip dalam kata.
Kamis, 26 September 2013
...
Jumat, 20 September 2013
tersirat
“Dia itu perempuan hebat, selalu berusaha membahagiakan siapa pun yang
berada di sampingnya. Bahkan terkadang hingga mengenyampingkan
kepentingan dirinya sendiri. Apa bisa kamu seperti dia?”
katanya padaku.
nyatanya setiap manusia memiliki karakter yang berbeda,,
mungkin aku bisa :D
Rabu, 18 September 2013
kalimat
mengapa di sini begitu banyak orang yang memiliki rasa benci??
Di manakah aku ini???
sungguh ,,,
hidup penuh dengan drama...
hal-hal kecil yang sering di sembunyikan,,
tidakkah itu sebuah drama???
mengapa mulut-mulut yang tak ku kenal,itu..begitu menikmati ketidakbaikan???
apakah mereka tercipta sempurna TUHAN???
Nyatanya, apa pun yang di lakukan di negeri ini. Semua akan berujung memuakan pada mereka yang senang mencari keburukan. Mereka yang bahkan begitu senang merendahkan teman satu sama lainnya. Seolah-olah, merekalah satu-satunya yang paling suci dan berharga. Mereka selalu menganggap rendah satu sama lainnya. Seakan-akan, mereka tercipta dari segala sesuatu yang berbeda.
Di manakah aku ini???
sungguh ,,,
hidup penuh dengan drama...
hal-hal kecil yang sering di sembunyikan,,
tidakkah itu sebuah drama???
mengapa mulut-mulut yang tak ku kenal,itu..begitu menikmati ketidakbaikan???
apakah mereka tercipta sempurna TUHAN???
Nyatanya, apa pun yang di lakukan di negeri ini. Semua akan berujung memuakan pada mereka yang senang mencari keburukan. Mereka yang bahkan begitu senang merendahkan teman satu sama lainnya. Seolah-olah, merekalah satu-satunya yang paling suci dan berharga. Mereka selalu menganggap rendah satu sama lainnya. Seakan-akan, mereka tercipta dari segala sesuatu yang berbeda.
Jumat, 13 September 2013
O.o
“Ada yang lebih menyakitkan dari sebuah kehilangan? Berpura-pura tentang
kebahagiaan kepada orang-orang terdekatmu. Memasang senyum dibuat-buat,
tawa hambar yang dipulas serenyah mungkin agar tetap meyakinkan, serta
ucapan-ucapan baik yang menyatakan keadaan baik-baik saja. Ruang kosong
di hatimu, lenyap, entah ke mana, dan tak tahu pula hingga kapan dan di
mana, dan dengan siapa, kau akan menemukannya.”
Kamis, 12 September 2013
bernostalgia
mereka ulang ingatan..
kembali ..
kembali pada tahun-tahun silam,,
mengingat,,
banyak hal yang menakutkan...
dari sebuah kebersamaan,,
ketika aku tak sanggup lagi,menjadi sesuatu yang membuat mu
merasa mampu menemukan kenyamanan...
ketika aku bukan lagi satu-satunya yang menjadi sahabatmu...
ketika aku bukan lagi seseorang yang mampu kau percaya...
ketika aku bukan lagi seseorang yang kamu syukri keberadaannya...
ketika kamu tak lagi menginginkan kedekatanku,,,
untuk nanti,,,
suatu saat,,
mungkin aku mampu..
membuat diriku melupakan,,
semua,,
kenangan,,,
dalam persahabatan,,,
dalam kebersamaan...
tanpa dirmu...
tanpa cerita-cerita konyolmu lagi..
kembali ..
kembali pada tahun-tahun silam,,
mengingat,,
banyak hal yang menakutkan...
dari sebuah kebersamaan,,
ketika aku tak sanggup lagi,menjadi sesuatu yang membuat mu
merasa mampu menemukan kenyamanan...
ketika aku bukan lagi satu-satunya yang menjadi sahabatmu...
ketika aku bukan lagi seseorang yang mampu kau percaya...
ketika aku bukan lagi seseorang yang kamu syukri keberadaannya...
ketika kamu tak lagi menginginkan kedekatanku,,,
untuk nanti,,,
suatu saat,,
mungkin aku mampu..
membuat diriku melupakan,,
semua,,
kenangan,,,
dalam persahabatan,,,
dalam kebersamaan...
tanpa dirmu...
tanpa cerita-cerita konyolmu lagi..
Rabu, 11 September 2013
pasangan terakhirku ;)
aku memang bukan insan yang pertama hadir dihatimu.............
Aku tahu itu...
buakn hanya aku insan yang menghiasi harimu....
Aku juga bukan insan yang berjalan bersamamu di hari yang telah berlalu...
Aku juga bukan satu satunya insan yang melukiskan asa dianganmu...
Tapi...
Aku minta satu hal padamu...
'Biarkanlah aku jadi insan terakhir yang mendampingimu,
disisa waktumu'....
Bersama....
Berdua...
Hingga maut memisahkan
Aku tahu itu...
buakn hanya aku insan yang menghiasi harimu....
Aku juga bukan insan yang berjalan bersamamu di hari yang telah berlalu...
Aku juga bukan satu satunya insan yang melukiskan asa dianganmu...
Tapi...
Aku minta satu hal padamu...
'Biarkanlah aku jadi insan terakhir yang mendampingimu,
disisa waktumu'....
Bersama....
Berdua...
Hingga maut memisahkan
Senin, 09 September 2013
ke pada jarak
Hai, apa kabarmu? Ah, mungkin kamu akan menganggapku pria dengan basa-basi tinggi. Entahlah, mungkin ada benarnya. Aku terlalu berhati-hati bila ingin memulai obrolan denganmu. Terlalu tertata, menjadikannya tampak deretan kalimat basa-basi, bukan?
Lama kita tak berjumpa. Mungkin sudah ratusan hari, mungkin juga ribuan. Entah. Aku sangat bodoh untuk mengingat berapa lama aku tak melihatmu. Bagiku, baru sekelebat punggungmu menjauh saja sudah kuhitung lama. Berlebihan? Tak ada yang cukup untuk seseorang yang sedang tersandung lalu terjatuh dalam kubangan cinta, bukan?
Apakah kau tahu, dulu saat kita sama-sama masih berseragam putih abu-abu; aku sering kali memanggilmu hanya sekadar ingin melihatmu menoleh? Gerakan saat wajahmu berpaling ke arahku –dengan beberapa gerai rambut nakal yang menutupi dahimu– itu terekam jelas dalam gerak lambat di memori otakku.
“Ya, ada apa?” Kau mencari jawaban atas panggilanku.
“Ah, ngga apa-apa. Cuma mau bilang, pulangnya hati-hati ya..” Itu yang terlontar dari mulutku. Norak. Ya, aku menganggapnya seperti itu bila sekarang mengingatnya. Tapi hal-hal seperti itu justru spesial. Dan, ah, aku merindukan momen seperti itu.
**
Hari ini, beberapa menit yang lalu aku tiba-tiba mengingatmu. Entah angin apa yang membuka kotak pandora di otakku. Semuanya berhamburan dan aku tak mampu mencegahnya. Kubiarkan mereka melayang-layang, sebagian kutangkap –lalu kuingat– , sebagian lagi kubiarkan menguap. Untuk yang terakhir ini mungkin yang berhubungan dengan perih. Ha-ha. Detik ini juga, kuputuskan menulis surat untukmu. Aku memang tak tahu di mana alamatmu sekarang. Pun keberadaanmu. Surat ini mungkin memang ditulis bukan untuk dikirimkan ke tempatmu, melainkan hanya untuk menyuarakan hatiku. Kalau tak kulakukan sekarang, kapan lagi? Bukankah kita tak berhak berpura-pura dengan perasaan sendiri?
Dinda, aku harap di sana kamu baik-baik saja. Dengan siapa pun kamu sekarang, tak jadi soal. Ia –lelakimu– harus bisa menjadikanmu permaisuri paling bahagia. Kalau tidak, aku bisa sangat marah. Kamu layak dibahagiakan karena memang kamu lah sumber dari kebahagiaan itu sendiri.
Aku terlalu ngelantur sepertinya. Beginilah jika perasaan yang lama dipendam, dikunci rapat, akhirnya dipaksa bertemu kesempatan. Tak ada lagi sisa yang disembunyikan, semuanya gamblang diucapkan.
Baiklah, Dinda. Surat ini harus disudahi sebelum semuanya menjadi berlarut-larut. Maaf jika kata-kataku tak berkenan. Kau tahu, kau tak perlu membaca semua tulisanku ini, cukup kata yang kucetak tebal saja. Terlanjur? Ah, itu lebih baik.
Fr. @pramoega
Minggu, 08 September 2013
maaf ma,maaf pa
mama...........
papa............
tepiskan keinginan kalian,
berhenti menyuruhku menikah secepat mungkin,
menikah bukan perkara mudah.,
menikah bukan soal lomba lari,
yang harus cepat-cepat,,
menikah seharusnya di waktu yang tepat,,
ahhh....
mama & papa : 'kita udah pengen banget nimang cucu ,,seperti teman-teman kita'.
me : '>.<'
nikah secepat mungkin?ckcckk mama...papa...ngurus diri sendiri saja aku belum becus,,bagaimana mau ngurus anak orang lain,,? #hadeuh
papa............
tepiskan keinginan kalian,
berhenti menyuruhku menikah secepat mungkin,
menikah bukan perkara mudah.,
menikah bukan soal lomba lari,
yang harus cepat-cepat,,
menikah seharusnya di waktu yang tepat,,
ahhh....
mama & papa : 'kita udah pengen banget nimang cucu ,,seperti teman-teman kita'.
me : '>.<'
nikah secepat mungkin?ckcckk mama...papa...ngurus diri sendiri saja aku belum becus,,bagaimana mau ngurus anak orang lain,,? #hadeuh
kepada calon teman hidupku
sudah sejauh mana langkah kaki menuju ke aku?
sudah berapa banyak lantunan doa dan bisik untuk pertemuan kita?
#eeeeeaaa #derita anak pertama, ketika pulang ke rumah mendapat banyak pertanyaan yang ujung2nya mengarah pada pertanyaan semacam ini
sudah berapa banyak lantunan doa dan bisik untuk pertemuan kita?
#eeeeeaaa #derita anak pertama, ketika pulang ke rumah mendapat banyak pertanyaan yang ujung2nya mengarah pada pertanyaan semacam ini
"kapan menikah?????"
#curcolma
...
dia
memperhatikanQ tiap hari,,
memberiku sebuah lengkungan senyuman tiap bertemu,,
memberiku setiap saat pertolongan,,
tetapi
dia kekasih sahabatQ
memberiku sebuah lengkungan senyuman tiap bertemu,,
memberiku setiap saat pertolongan,,
tetapi
dia kekasih sahabatQ
Kamis, 05 September 2013
10
saya hanya mengeluh pada TUHAN,
mungkin karna itulah,banyak yang menganggap saya adalah
pribadi yang jarang sedih,tanpa masalah,
pribadi yang jarang mengeluh,,
padahal nyatanya,,
rasa sakit akan kehilangan,
atau kekecewaan atas pengkhianatan,
tetap saya rasakan
sama seperti kalian,,
tohh
nyatanya kita sama
MANUSIA
mungkin karna itulah,banyak yang menganggap saya adalah
pribadi yang jarang sedih,tanpa masalah,
pribadi yang jarang mengeluh,,
padahal nyatanya,,
rasa sakit akan kehilangan,
atau kekecewaan atas pengkhianatan,
tetap saya rasakan
sama seperti kalian,,
tohh
nyatanya kita sama
MANUSIA
09
berhenti...
berhenti...
berhenti..
berhenti
berhenti kataku,
berhentilah bertahan,
tidak ada gunanya diam di tempat
berhentilah membuktikan kesetianmu,
berhenti,,,
menahan kebahagianmu,
mencari..
mencari,.,
carilah orang yang lebih tepat,,,
jangan terus bertahan pada ketidak pastian...
berhentilah
sebelum aku semakin muak.
dan membenci,,
berhenti...
berhenti..
berhenti
berhenti kataku,
berhentilah bertahan,
tidak ada gunanya diam di tempat
berhentilah membuktikan kesetianmu,
berhenti,,,
menahan kebahagianmu,
mencari..
mencari,.,
carilah orang yang lebih tepat,,,
jangan terus bertahan pada ketidak pastian...
berhentilah
sebelum aku semakin muak.
dan membenci,,
08
aku ingin selalu di depanmu
memandang wajah pucatmu
senyum getir sinis penuh makna
diam,disudut ruangan,
menepi di tepi dinding
jijijjijji
sederhana kan
keinginanku,,,
memandang wajah pucatmu
senyum getir sinis penuh makna
diam,disudut ruangan,
menepi di tepi dinding
jijijjijji
sederhana kan
keinginanku,,,
07
begitu banyak ketakutan,ketika kau akan pergi
bertanya dan menerka nerka pada diri sendiri,
apakah ketika kau pergi,,masihkah ingin kembali?
apakah kau akan selalu ingat,tempat itu?
ahhh
apakah mencintaimu dengan pasti
aku akan mendapatkan kepastian???
bertanya dan menerka nerka pada diri sendiri,
apakah ketika kau pergi,,masihkah ingin kembali?
apakah kau akan selalu ingat,tempat itu?
ahhh
apakah mencintaimu dengan pasti
aku akan mendapatkan kepastian???
Senin, 02 September 2013
O6
jadi,,apa aku harus punya sayap dulu,baru bisa terbang ke hatimu.. #eaa
O5
"jangan selalu mengusikku,,,tolong,,jangan peduli lagi terhadapku,,kamu sudah memilihnya"
pergilah :D
O4
"semoga saja,kamu bukanlah harapan palsu"
O3
apa yang akan terjadi,antara kau dan aku
dengan seiringnya waktu
mengapa kau selalu bereaksi dengan berlebihan
mengapa kau selalu menimbulkan harapan?
dengan seiringnya waktu
mengapa kau selalu bereaksi dengan berlebihan
mengapa kau selalu menimbulkan harapan?
O2
"apa mungkin ,kita bisa bersama,meskipun tanpa percaya satu sama lain."
O1
"barangkali sesuatu tentang kita,,bisa saya ceritakan kepada anak-anakQ kelak".
Minggu, 01 September 2013
'
kini aku berhenti mencintai
kini kau lebih menyukainya
kau tau,aku tak suka di banding-bandingkan
dan
kau tau juga...
tidak ada manusia yang suka di banding-bandingkan
yah
tentu saja kau pernah tampak hebat di mataku
dan
sampai kini,
aku selalu berdoa...kau masih hebat ;)
sungguh
Langganan:
Postingan (Atom)